Rokok Elektrik atau Vaporizer sedang menjadi fenomena baru di tengah masyarakat Indonesia, banyak masyarakat Indonesia beralih ke Rokok elektrik ini, banyak yang berfikir dengan beralih ke rokok elektrik bisa lebih kekinian, tapi apakah rokok elektrik ini aman?
Ya, dulu saya adalah perokok, penikmat rokok, pecandu rokok. Seiring berjalannya waktu, saya berhenti merokok dan mencoba beralih ke rokok elektrik (vaporizer). Awalnya saya beralih ke rokok elektrik karena rokok elektrik itu tidak ada tar nya, yang di keluarkan oleh rokok elektrik juga bukan asap melainkan uap. Setelah saya mencari informasi lebih lanjut, banyak kontroversi antara aman atau tidak aman kah rokok elektrik ini. Mari kita bahas lebih lanjut.
Kementrian Kesehatan Jepang
Penelitian yang ditugaskan oleh Kementerian
Kesehatan Jepang ini menemukan karsinogen dalam uap yang dihembuskan usai menghisap rokok yang disebut
vape ini. Misalnya kandungan formaldehyde, sebuah zat yang biasa ditemukan
dalam bahan bangunan dan pembalseman cairan, tingkat karsinogen lebih tinggi
dibandingkan dalam asap rokok biasa. Lalu, asetaldehida juga ditemukan pada
tingkat yang lebih tinggi dibandingkan rokok tembakau.
"Bahkan, dalam salah satu
merek rokok elektronik ditemukan 10 kali tingkat karsinogen dibandingkan satu
batang rokok biasa," tutur seorang peneliti dari National Institute of
Public Health, Jepang dr. Naoki Kunugita seperti dilansir laman Daily Mail,
pada Minggu (30/11/2014).
World Health Organization (WHO)
WHO merilis sebuah laporan berisi
anjuran untuk tidak menggunakan rokok elektrik di dalam ruangan karena produk
ini bisa mengeluarkan racun seperti rokok biasa. Meski tidak mengeluarkan asap,
uap rokok elektrik yang mengandung zat kimia berbahaya juga dapat menimbulkan
polusi udara. WHO juga menganjurkan untuk tidak menjual rokok elektrik kepada
orang-orang di bawah usia 18 tahun.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM)
Begitu pula di Indonesia, Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah memperingatkan masyarakat bahwa rokok
elektrik yang beredar di pasaran adalah produk ilegal dan belum terbukti
keamanannya. Menurut BPOM, rokok elektrik mengandung nikotin cair dan bahan
pelarut propilen glikol, dieter glikol, dan gliserin. Jika semua bahan itu
dipanaskan akan menghasilkan senyawa nitrosamine. Senyawa tersebut dapat
menyebabkan kanker.
Apa Saja Kandungan Rokok
Elektrik?
Rokok elektrik atau biasa juga
disebut dengan sistem pengiriman nikotin elektronik (ENDS) adalah alat penguap
bertenaga baterai yang dapat menimbulkan sensasi seperti merokok tembakau.
Tampilannya pun ada yang menyerupai rokok dan ada pula yang didesain berbeda.
Rokok elektrik pertama kali dipatenkan oleh apoteker asal Tiongkok, Hon Lik,
pada tahun 2003. Kemudian dipasarkan di Tiongkok pada tahun 2004 melalui
perusahaan Golden Dragon Holdings (kini bernama Ruyan).
Di dalam rokok elektrik terdapat
tabung berisi larutan cair yang bisa diisi ulang. Larutan ini mengandung
nikotin, propilen glikol, gliserin, dan perasa. Larutan ini dipanaskan,
kemudian muncul uap selayaknya asap. Sebagian perusahaan menjual cairan perasa
tertentu. Antara lain perasa mentol/mint, karamel, buah-buahan, kopi, atau
cokelat.
Nikotin
Nikotin merupakan zat yang
terdapat pada daun tembakau. Nikotin berfungsi
sebagai obat perangsang dan memberikan efek candu. Itulah sebabnya
banyak perokok yang sulit berhenti merokok. (dalam vaporizer ada juga yang
tidak menggunakan nikotin) atau 0 nikotin.
Propilen glikol
Propilen glikol merupakan cairan
senyawa organik yang tidak berbau dan tidak berwarna, namun memiliki rasa agak
manis. FDA atau Lembaga Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat telah
menyatakan bahwa senyawa ini aman jika digunakan dalam kadar rendah.
Gliserin
Gliserin adalah cairan kental
tidak berbau dan tidak berwarna. Zat ini sering digunakan pada perpaduan
formulasi farmasi. Cairan manis yang dianggap tidak beracun ini sering pula
dipakai oleh industri makanan. Gliserin berfungsi sebagai pengantar rasa dan
nikotin dalam penggunaan rokok elektronik.
Apa saja efek yang dapat ditimbulkan dari penggunaan rokok elektrik?
1. Merusak paru-paru
FDA (Food and Drug
Administration) di Amerika menyebutkan bahwa cairan (liquid) yang ada di dalam E cigarette ini
mampu menyebabkan iritasi pada paru-paru manusia. Bahkan carbonyl ini dapat
menyebabkan kanker bagi pengisapnya.
2. Berpotensi Sakit Pneumonia
Jika anda sering
menghisap rokok elektrik, maka anda sedang mengebalkanbakteri penyebab
Pneumonia dalam tubuh anda karena rokok elektrik ini mengandung Nikotin cair
sintetsis. Perasa dan pewarna yang cukup berbahaya bagi anda.
Sebenarnya masih banyak
efek samping dari rokok elektrik ini, Namun akan terlihat lebih jelas apabila
anda melihat fakta kandungan zat apa saja yang dikandung oleh rokok elektrik
ini.
Dear webmaster,
ReplyDeleteWe noticed you used one of our images from our Flickr page: https://www.flickr.com/photos/vaping360/16161316908/in/photostream/
Our image is used in the following article/post:
http://dirgacerita.blogspot.com/2015/11/apakah-rokok-elektrik-aman.html
We notice you do not use any attributions for using our image. Could you please attribute the image in accordance to the instructions outlined on our Flickr page?
From our Flickr page on attribution: “If you use this image please credit to, http://vaping360.com/ using a do-follow hyperlink”. If you cannot hyperlink in the picture credit, please leave a do-follow hyperlinked credit at the bottom of the article/post instead.
Thank you for using our picture and feel free to use any of our other vaping images in the future using the correct attribution.
Thank you very much.
Best regards,
Team Vaping360