Assalamualaikum wr.wb. Salam
sejahtera untuk kita semua, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang
Hubungan antara manusia dengan kebudayaan, untuk membahas lebih lanjut kita
harus mengetahui apa itu makna dari manusia dan kebudayaan.
A. Apa
itu manusia?
Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir,
berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara
istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk
yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan
mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai
dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Namun siapakah manusia
itu sebenarnya?
Manusia di dunia ini
memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya,
manusia di pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan system (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang
tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai makhluk social
yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi di
atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab pertanyaan tentang manusia, oleh
karena itu kita akan menerangkan siapa itu manusia berdasarkan unsur-unsur yang
membangunnya. Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan
unsur-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia terdiri dari empat unsur yang
saling terkait, yaitu:
- Jasad : badan kasar manusia yang
dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
- Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan
gerak.
- Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan,
daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan
mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
- Nafs : dalam pengertian diri atau
keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie, 1992 hal: 62-84).
2. Manusia sebagai satu kepribadian yang
mengandung tiga unsur, yaitu:
- Id, merupakan struktur kepribadian
yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang
irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan
proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus
di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung
melalui mimpi atau khayalan.
- Ego, sering disebut “eksekutif”
karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar
dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai
berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
- Super ego, merupakan struktur
kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego
menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri
melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam Brennan,
1991; hal 205-206).
B.
Apa itu kebudayaan?
Kata "kebudayaan
berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan
bentuk jamak dari kata"budhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan
diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal".
Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan. Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat
yang mengatakan bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari
kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun
dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi
(Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964),
hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan
atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk
menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan
masyarakat.
Unsur Kebudayaan
Ketika melakukan
kunjungan ke luar daerah, ke luar kota, bahkan sampai ke luar negeri, kita akan
selalu menemukan tujuh aspek budaya dalam masyrakat yang kita kunjungi
tersebut, yaitu:
1. Sistem bahasa
2. Sistem peralatan hidup
dan teknologi
3. Sistem ekonomi dan
mata pencaharian hidup
4. Sistem kemasyarakatan
dan organisasi sosial
5. Ilmu pengetahuan
6. Kesenian
7. Sistem kepercayaan,
atau agama
C. Hubungan antara manusia dengan
kebudayaan
Kata manusia dan
kebudayaan sangat berkaitan erat, dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa
lepas dari yang namanya kebudayaan. Apa yang biasa kita lakukan pun itu bisa
disebut sebagai kebudayaan.
Pada dasarnya manusia
baik sadar maupun tidak telah menciptakan kebudayaan mereka sendiri, misalkan
ada seorang anak yang terbiasa bangun kesiangan dan kebiasaan itu terus
terulang itu juga bisa disebut sebagai kebudayaan, yaitu kebudayaan kesiaangan
hehehe.
Kebudayaan pun bisa
berasal dari nenek moyang kita yang diturunkan secara turun temurun, yang
sampai saat ini masih sering kita jumpai di negeri ini adalah kebiasaan
bercocok tanam dan melaut. Tapi ada juga yang termakan oleh zaman, seperti berburu
pada zaman terdahulu berburu merupakan kebudayaan (kebiasaan) masyarakat,
tetapi sekarang hanya untuk mengisi waktu luang saja.
Kebudayaan dengan begitu
mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik sifatnya material seperti
peralatan kerja dan teknologi. Juga yang bersifat non-material seperti nilai
kehidupan dan seni-seni tertentu. C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur
kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
-
Bahasa
Bahasa merupakan sarana
bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau
berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa
disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan
manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena
sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi
penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki
porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.
-
Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam
kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena
sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem
pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang
berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
-
Sistem Tekhnologi, dan Peralatan
Manusia selalu berusaha
untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan
atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami
kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat
berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan
teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur
kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan
kebudayaan fisik.
-
Sistem Kesenian
Perhatian ahli
antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas
kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam
penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur
seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang
unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses
pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut
juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu
masyarakat.
-
Sistem Mata Pencarian Hidup
Mata pencaharian atau
aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi.
Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara
mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
-
Sistem Religi
Koentjaraningrat
menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah
adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib
atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa
manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari
hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
sistem kekerabatan, dan
organisasi kemasyarakatan.
Beberapa peranan manusia
dalam kebudayaan :
1.Penganut kebudayaan,
yaitu masyarakat masih mengikuti kebiasaan para nenek moyang terdahulu.
2.Pembawa kebudayaan,
yaitu manusia yang membawa suasana atau kebiasaan lama dilingkungannya dan
dianggap baru oleh lingkungan yang baru dikunjungi olehnya.
3.Manipulator kebudayaan,
yaitu beberapa manusia yang mencoba menambahkan atau bahkan merubah kebudayaan
yang sudah ada dan
4.Pencipta kebudayaan,
yaitu mereka yang sengaja menciptakan kebudayaan baru.