Assalamualaikum wr. wb.
Pada kesempatan kali ini
saya akan membahas Hubungan antara manusia dengan keindahan
Sebelum lebih jauh akan
lebih baik jika kita paham apa makna dari manusia dan keindahan.
Apa itu manusia?
Pengertian
manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi
atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok (genus) atau seorang individu.
Bisa
dibilang manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dibandingkan dengan
mahluk yang lain. Manusia diberikan akal dan pikiran untuk berhubungan dengan sekitarnya,
untuk saling berinteraksi dengan sesama, manusia membutuhkan suatu alat
komunikasi yaitu bahasa.
Apa
itu keindahan?
Keindahan,
sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal
dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.
Keindahan
adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal
kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony)
kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Jadi,
Keindahan ini bersifat universal bro, artinya keindahan gak terikat selera
perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, sifatnya menyeluruh. Segala
sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan
alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya.
Menurut
luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.
Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang
baik dan juga menyenangkan
2.
Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam
hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3.
Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat
diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Jadi,
ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1.
Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk
sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2.
Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang
merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan
disampaikan dalam suatu tarian.
Ada
beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1) Tata nilai yang telah usang
Tata
nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan
keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan
nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajat wanita lebih
rendah dari derajat laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai
mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah.
2) Kemerosotan Zaman
Keadaan
yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan
moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan
manusia yang bejat terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini
dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral
masyarakat. Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak
indah. Yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara lain
diungkapkan dalam karya seni.
3) Penderitaan Manusia
Banyak
faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah
faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai
akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.
Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena
nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah
itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
4) Keagungan Tuhan
Keagungan
Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta
serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan
Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu.
Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan
ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat
kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan
dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal
karena menarik dan tidak membosankan.
Hubungan
Manusia dengan Keindahan
Manusia
dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kita perlu melestarikan
bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian
(seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi
bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas
dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas
keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi,
sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan
merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti
tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena
dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu,
melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha
memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia
yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan.
Pengalaman keindahan biasanya bersifat
terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua
bidang tersebut.
Keindahan
tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu
adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri
sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti
pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan
mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah, sedangkan yang tidak ada
unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep
keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam
menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi
merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek
imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang
beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan
perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling
indah.
Cara
untuk mengetahui suatu Keindahan
1. Renungan
Renungan
berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan
sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil
merenung. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama
lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek
renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan
subyek.
2. Keserasian
Keserasian
berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai,
atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian
perpaduan, ukuran dan seimbang. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu
yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu
sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualitas pokok
tertentu yang terdapat pada suatu hal.
3. Kehalusan
Kehalusan
berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik
(budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Halus
itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil
maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar
atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap
orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai
keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari
seseorang.
4.
Kontemplasi
Suatu
proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan. Disamping
itu seni menurut waetaknya akan berpadu dengan keindahan karena itu menurut
logika deduktif dapat dikatakan bahwa keindahan dalam seni juuga harus di
kontemplasikan.
No comments:
Post a Comment