Tuesday, 10 November 2015

PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP GAYA HIDUP REMAJA INDONESIA



MAKALAH

“PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP
GAYA HIDUP REMAJA INDONESIA”


­Penyusun         :

Nama             : Dirga Alban
NPM              : 11315978
Fakultas         : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan          : Teknik Sipil
Dosen            : Emilianshah Banowo



JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesia”.
Penulis menyadaro bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah ini menjadi lebih baik.
Penulis  berharap semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi penulis dan tentunya remaja Indonesia.




Depok, 26 September 2015
                                                           

                                                                                                                            Penulis












DAFTAR ISI


Cover.............................................................................................................................................        i
Kata Pengantar..............................................................................................................................        ii
Daftar Isi.......................................................................................................................................        iii

BAB I PENDAHULUAN
      1.1   Latar Belakang................................................................................................................        1
      1.2   Tujuan.............................................................................................................................        2

BAB II PEMBAHASAN
      2.1   Pengertian Budaya dan Kebudayaan..............................................................................        3
      2.2   Pengertian Remaja..........................................................................................................        3
      2.3   Faktor-faktor yang menyebabkan budaya asing masuk ke Indonesia............................        3
      2.4   Perkembangan Kebudayaan asing di Indonesia.............................................................        4
      2.5   Perubahan Sosial Budaya.................................................................................................        5
      2.6   Dampak masuknya Budaya Asing ke Indonesia............................................................        6
      2.7   Cara Mengatasi Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing ke Indonesia.....................        8

BAB III PENUTUP....................................................................................................................        9
   







BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang

Indonesia, Negara besar yang terdiri dari berbagai suku bangsa, mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki budaya sendiri, terdapat nilai sosial dan seni yang sangat tinggi. Sayangnya, di era globalisasi ini, menimbulkan banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia. Banyak budaya asing masuk ke Indonesia tanpa adanya filterisasi. Masyarakat negeri ini terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, namun sayangnya mereka belum dapat menyeleksi budaya yang sesuai dengan norma-norma kehidupan di Indonesia.

Indonesia memiliki norma-norma yang mengatur masyarakat Indonesia, diantaranya ada norma agama, norma hukum, norma sosial, dan norma kesopanan. Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup orang banyak. Setiap norma di Indonesia, ada sanksi bagi yang melanggar norma tersebut.

Banyak masyarakat yang seakan tidak peduli akan adanya norma di negeri ini, terbukti dengan banyaknya perilaku penyimpangan yang dilakukan banyak orang, contohnya korupsi, penipuan, menistakan agama, tawuran antar pelajar, sex diluar menikah. Kasus itu menandakan bahwa mental negara ini telah rusak, iman setiap orang hampir tidak ada. Sehingga, dapat diperkirakan bahwa generasi muda yang akan datang deiperkirakan akan jauh lebih buruk dari generasi muda zaman sekarang. Dan itu sudah terjadi sekarang ini, kenyataannya banyak generasi muda zaman sekarang banyak melakukan penyimpangan-penyimpangan tanpa menghiraukan adanya norma yang berlaku di negeri ini, mereka seakan tak takut akan adanya sanksi. Di zaman yang serba canggih ini, banyak cara mengakses budaya asing serta mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia tanpa filterisasi membuat remaja rawan tergoda hal-hal negatif dan hal-hal yang dapat membahayakan dirinya.










1.2              Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui budaya yang seharusnya ditiru dan tidak ditiru.
2.      Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari masuknya budaya asing ke Indonesia.
3.      Untuk mengetahui cara mengatasi dampak negatif dari masuknya budaya asing ke Indonesia.





































BAB II

PEMBAHASAN
2.1     Pengertian Budaya dan Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Sedangkan Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.
2.2       Pengertian Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.
2.3       Faktor-faktor yang menyebabkan budaya asing masuk ke Indonesia
            1. Kurangnya Penjagaan yang ketat di wilayah gerbang Indonesia
Dalam gerbang wilayah Indonesia, sepertinya kurang adanya badan seleksi khusus yang bisa menyeleksi budaya-budaya asing negatif yang masuk ke Indonesia. Seperti masih banyaknya gambar serta video porno yang didatangkan dari luar.
2. Lifestyle yang berkiblat pada barat
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan.
Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
3. Menyalagunakan Tekhnologi
Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.
2.4       Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia
Budaya Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan dalam waktu yang lama. Letak strategis Indonesia yang berada pada pusat jalur perdagangan internasional pada masa lampau, sehingga salah satunya menyebabkan budaya India dan Cina memberi pengaruh besar bagi kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya pencampuran antara dua budaya tersebut maka mengembangkan kebudayaan asli setempat.
Hembusan pengaruh Barat, di anggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan budaya moderen dalam bentuk pergaulan masyarakat.

Dalam era globalisasi ini, jati diri bangsa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dan (bahkan) tidak cocok dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar kemungkinannya terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak ada lagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Sudah barang tentu, hal ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu pematuhan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan siatuasi dan kondisi pemakaiannya. Dengan kata lain, pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya.

Pada awalnya pintu masuk kebudayaan Asing di Indonesia adalah melalui kegiatan penjajahan para orang Asing di Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya, tetapi mereka juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia. Berbeda dengan masa penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk kebudayaan Asing itu melalui  kemajuan teknologi dan informasi. Dizaman dahulu salah satu contoh masuknya budaya asing, yaitu: gaya arsitektur keraton Yogyakarta yang mengarah ala-ala Japanese.
Para kaum remaja di Indonesia sudah jarang sekali mempelajari kebudayaan – kebudayaan lokal, tetapi anak anak lebih suka bermain play station dan bermain ke time zone. Sangat jarang saat ini saya melihat anak anak bermain kuda lumping, dakon, gobak sodor dll. Tetapi saat ini ada stasiun TV negeri secara konsisten menayangkan acara budaya - budaya Indonesia.

Selain itu banyak Negara Negara tetangga yang mengklaim kebudayaan – kebudayaan kita, seperti contoh:

1.      Tari reog ponorogo dari jawa timur oleh pemerintah Malaysia.
2.      Alat music gamelan dari jawa oleh pemerintah Malaysia.
3.      Kain ulos dari Sumatra utara oleh Malaysia
4.      Alat music angklung oleh Malaysia dan masih banyak lagi.

Seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia bangga memiliki warisan budaya tersebut dan memberikan apresiasi dengan cara menjaga budaya kita agar tidak diklaim oleh Negara asing.

2.5       Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya dapat terjadi apabila sebuah kebudayaan melakukan sebuah kontak dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial dan unsur-unsur budaya dalam kehidupan masyarakat.

Penyebab Perubahan Sosial dan Budaya

a. Faktor intern
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk
2. Penemuan-penemuan baru (inovation) dan gagasan baru
3. Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat (konflik)
4. Pemberontakan atau revolusi

b. Faktor ekstern
1. Perubahan lingkungan fisik manusia (bencana alam )
2. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain (defusi)
3. Peperangan

Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
• Kontak dengan kebudayaan masyarakat lain
• Sistem pendidikan dan ilmu pengetahuan yang maju
• Sistem lapisan masyarakat yang berbeda
• Penduduk yang heterogen
• Ketidakpuasan manusia



Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
• Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
• Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
• Sikap masyarakat yang tradisional
• Adanya kepentingan-kepentingan pribadi
• Prasangka terhadap hal-hal yang baru

2.6       Dampak masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh  kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.

Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak  positif dan negatif.

1)  Dampak Positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.

2)  Dampak Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;  kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.

a) Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan. Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam masyarakat.




Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan hal- hal berikut ini:
    Lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya pengamen yang
banyak berkeliaran di jalanan yang menyebabkan masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering menimbulkan masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar disamping itu juga terdapat kelompok pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan jika tidak dtanggulangi secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau kriminalitas

b) Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak  sebagai berikut:
    Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan mata kabur.
    Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
    Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.

c) Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi – organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.

d) Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan  oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.

1.      Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu,  kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

2.      Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.



2.7       Cara Mengatasi Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Globasisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat mendunia, dimana batas wilayah bukan lagi hambatan yang berarti. Hubungan antar bangsa berlangsung lebih aktif. Setiap bangsa pun tidak menutup diri dari bangsa lain. Indonesia ssebagai bangsa yang terbuka harus siap menerima pengaruh tersebut. Negara yang berhasil mewujudkan globalisasi harus dapat memanfaatkan globalisasi dalam segi kehidupan tetapi juga harus mampu menyaringnya melalui ideologi bangsa yang kokoh, dengan begitu negara tersebut akan berkembang secara cepat. Sebaliknya, apabila ketahanan ideologi dan pandangan hidup suatu bangsa rapuh, globalisasi justruakan membuat jati diri bangsa tersebut memudar.

Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi dampak budaya asing.

1)  Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing
Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan yang kita tinggalkan untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a.    Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b.    Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
c.    Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.

2)    Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.

3)    Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan makmur yang tetap berkepribadian indonesia, kita harus tetap beriman dn bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Dalam menjalani tuntutan era globalisasi, kita tetap mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi dan pandangan hidup nasional yang tangguh serta kebudayaan nasional yang yang luhur.















BAB III

PENUTUP

Berdasarkan penjelasan di atas, budaya asing semakin mudah masuk ke Indonesia tanpa adanya filterisasi. Budaya asing mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Namun sayangnya kebanyaka masyarakat Indonesia terpengaruh pada hal-hal negatif  dari kebudayaan asing. Khususnya para remaja yang masih sangat terbuka pada sesuatu yang baru. Sehingga saat ini terjadi perubahan gaya hidup di kalangan remaja dan perubahan gaya hidup itu membawa para remaja melakukan penyimpangan-penyimpangan bukan malah membawa remaja Indonesia ke arah yang lebih baik. Untuk itu sebaiknya sebagai generasi muda penerus bangsa harus lebih selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai agama yang diyakini dan adat kebiasaan di negerinya. Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri.








No comments:

Post a Comment