MAKALAH
“PENGARUH
BUDAYA ASING TERHADAP
GAYA
HIDUP REMAJA INDONESIA”
Penyusun :
Nama :
Dirga Alban
NPM :
11315978
Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan : Teknik Sipil
Dosen : Emilianshah Banowo
JURUSAN
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup Remaja
Indonesia”.
Penulis menyadaro bahwa
makalah ini belum sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun agar makalah ini menjadi lebih baik.
Penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini,
dapat bermanfaat bagi penulis dan tentunya remaja Indonesia.
Depok, 26
September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................................................. i
Kata Pengantar.............................................................................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Budaya dan
Kebudayaan.............................................................................. 3
2.2 Pengertian Remaja.......................................................................................................... 3
2.3 Faktor-faktor yang
menyebabkan budaya asing masuk ke Indonesia............................ 3
2.4 Perkembangan Kebudayaan
asing di Indonesia............................................................. 4
2.5 Perubahan
Sosial Budaya................................................................................................. 5
2.6
Dampak masuknya Budaya Asing ke Indonesia............................................................ 6
2.7
Cara Mengatasi Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing ke Indonesia..................... 8
BAB III PENUTUP.................................................................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indonesia,
Negara besar yang terdiri dari berbagai suku bangsa, mendiami belasan ribu
pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki budaya sendiri, terdapat nilai sosial
dan seni yang sangat tinggi. Sayangnya, di era globalisasi ini, menimbulkan
banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia. Banyak budaya asing masuk ke
Indonesia tanpa adanya filterisasi. Masyarakat negeri ini terbuka dengan
inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, namun sayangnya mereka belum
dapat menyeleksi budaya yang sesuai dengan norma-norma kehidupan di Indonesia.
Indonesia
memiliki norma-norma yang mengatur masyarakat Indonesia, diantaranya ada norma
agama, norma hukum, norma sosial, dan norma kesopanan. Norma merupakan suatu
ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat dan
memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup orang banyak. Setiap norma di
Indonesia, ada sanksi bagi yang melanggar norma tersebut.
Banyak
masyarakat yang seakan tidak peduli akan adanya norma di negeri ini, terbukti
dengan banyaknya perilaku penyimpangan yang dilakukan banyak orang, contohnya
korupsi, penipuan, menistakan agama, tawuran antar pelajar, sex diluar menikah.
Kasus itu menandakan bahwa mental negara ini telah rusak, iman setiap orang
hampir tidak ada. Sehingga, dapat diperkirakan bahwa generasi muda yang akan
datang deiperkirakan akan jauh lebih buruk dari generasi muda zaman sekarang.
Dan itu sudah terjadi sekarang ini, kenyataannya banyak generasi muda zaman
sekarang banyak melakukan penyimpangan-penyimpangan tanpa menghiraukan adanya
norma yang berlaku di negeri ini, mereka seakan tak takut akan adanya sanksi.
Di zaman yang serba canggih ini, banyak cara mengakses budaya asing serta
mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia tanpa filterisasi membuat remaja rawan
tergoda hal-hal negatif dan hal-hal yang dapat membahayakan dirinya.
1.2
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui budaya yang seharusnya ditiru dan tidak ditiru.
2. Untuk
mengetahui dampak yang ditimbulkan dari masuknya budaya asing ke Indonesia.
3. Untuk
mengetahui cara mengatasi dampak negatif dari masuknya budaya asing ke
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Budaya dan Kebudayaan
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Sedangkan
Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila,
hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.
2.2 Pengertian Remaja
Remaja
adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak
dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa
remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja
merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara
umur 11 tahun sampai 21 tahun.
2.3 Faktor-faktor yang menyebabkan budaya
asing masuk ke Indonesia
1. Kurangnya
Penjagaan yang ketat di wilayah gerbang Indonesia
Dalam
gerbang wilayah Indonesia, sepertinya kurang adanya badan seleksi khusus yang
bisa menyeleksi budaya-budaya asing negatif yang masuk ke Indonesia. Seperti
masih banyaknya gambar serta video porno yang didatangkan dari luar.
2.
Lifestyle yang berkiblat pada barat
Saat
ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle
orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex
bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita
sebut dengan kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan
muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan.
Di
Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni
norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang
melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang
yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini
akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan
masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan
mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
3.
Menyalagunakan Tekhnologi
Seperti
sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah
arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet
banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan
hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga
cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs
porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang
menikmatinya.
2.4 Perkembangan Kebudayaan Asing di
Indonesia
Budaya
Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan dalam waktu yang lama.
Letak strategis Indonesia yang berada pada pusat jalur perdagangan
internasional pada masa lampau, sehingga salah satunya menyebabkan budaya India
dan Cina memberi pengaruh besar bagi kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya pencampuran
antara dua budaya tersebut maka mengembangkan kebudayaan asli setempat.
Hembusan
pengaruh Barat, di anggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan
kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi
masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang
menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah juga
nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu
bersaing dengan budaya moderen dalam bentuk pergaulan masyarakat.
Dalam era
globalisasi ini, jati diri bangsa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan
oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia
tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai
dan (bahkan) tidak cocok dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh
dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar kemungkinannya terjadi pada era
globalisasi ini. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak ada lagi,
serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan
mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia.
Sudah barang tentu, hal ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa
nasional, yaitu pematuhan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia
dengan memperhatikan siatuasi dan kondisi pemakaiannya. Dengan kata lain,
pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang
patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai
dengan situasi dan kondisinya.
Pada awalnya
pintu masuk kebudayaan Asing di Indonesia adalah melalui kegiatan penjajahan
para orang Asing di Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah dan
menjajah pada umunya, tetapi mereka juga menanamkan budaya mereka untuk
mencampuri kebudayaan Indonesia. Berbeda dengan masa penjajahan, pada zaman
sekarang pintu masuk kebudayaan Asing itu melalui kemajuan teknologi dan informasi. Dizaman
dahulu salah satu contoh masuknya budaya asing, yaitu: gaya arsitektur keraton
Yogyakarta yang mengarah ala-ala Japanese.
Para kaum remaja di Indonesia sudah
jarang sekali mempelajari kebudayaan – kebudayaan lokal, tetapi anak anak lebih
suka bermain play station dan bermain ke time zone. Sangat jarang saat ini saya
melihat anak anak bermain kuda lumping, dakon, gobak sodor dll. Tetapi saat ini
ada stasiun TV negeri secara konsisten menayangkan acara budaya - budaya
Indonesia.
Selain itu banyak Negara Negara
tetangga yang mengklaim kebudayaan – kebudayaan kita, seperti contoh:
1. Tari reog ponorogo dari jawa timur oleh pemerintah
Malaysia.
2. Alat music gamelan dari jawa oleh pemerintah Malaysia.
3. Kain ulos dari Sumatra utara oleh Malaysia
4. Alat music angklung oleh Malaysia dan masih banyak
lagi.
Seharusnya kita sebagai bangsa
Indonesia bangga memiliki warisan budaya tersebut dan memberikan apresiasi
dengan cara menjaga budaya kita agar tidak diklaim oleh Negara asing.
2.5 Perubahan
Sosial Budaya
Perubahan
sosial budaya dapat terjadi apabila sebuah kebudayaan melakukan sebuah kontak
dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur sosial dan unsur-unsur budaya dalam kehidupan masyarakat.
Penyebab Perubahan Sosial dan Budaya
a. Faktor intern
1. Bertambah
atau berkurangnya penduduk
2.
Penemuan-penemuan baru (inovation) dan gagasan baru
3.
Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat (konflik)
4.
Pemberontakan atau revolusi
b. Faktor ekstern
1. Perubahan
lingkungan fisik manusia (bencana alam )
2. Pengaruh
kebudayaan masyarakat lain (defusi)
3.
Peperangan
Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
• Kontak
dengan kebudayaan masyarakat lain
• Sistem
pendidikan dan ilmu pengetahuan yang maju
• Sistem
lapisan masyarakat yang berbeda
• Penduduk
yang heterogen
•
Ketidakpuasan manusia
Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
• Kurangnya
hubungan dengan masyarakat luar
•
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
• Sikap
masyarakat yang tradisional
• Adanya
kepentingan-kepentingan pribadi
• Prasangka
terhadap hal-hal yang baru
2.6 Dampak
masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Masuknya
budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat
dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan
menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu
cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya
(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan
berbagai pengaruh kebudayaan yang datang
dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
Adanya
penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui
suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi
landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi
yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan
budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya
budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki
dampak positif dan negatif.
1) Dampak
Positif
Modernisasi yang terjadi di
Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah
perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil,
maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat
yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.
2) Dampak
Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia
seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan
berbagai masalah sosial diantaranya;
kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas,
dan kenakalan remaja.
a) Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan
sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan
ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar
antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan. Apabila
jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan
masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam masyarakat.
Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan hal-
hal berikut ini:
•
Lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya pengamen yang
banyak berkeliaran di jalanan yang
menyebabkan masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering
menimbulkan masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar disamping itu juga
terdapat kelompok pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya
dan jika tidak dtanggulangi secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau
kriminalitas
b) Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di
lingkungan masyarakat menimbulkan dampak
sebagai berikut:
• Polusi
udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan mata kabur.
• Polusi
tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
• Polusi air,
menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.
c) Masalah Kriminalitas
Kriminalitas
adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan,
seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya.
Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses
sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat
hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi – organisasi
sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland
( dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan
proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut
sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
d) Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok
remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan
seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan
remaja dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.
1. Faktor eksternal yaitu faktor yang
berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya,
pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan
nakal. Selain itu, kenakalan remaja
dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang
dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang
mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang
berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja
tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan
media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung
akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai
yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang anak yang sering melihat orang
tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat
pertengkaran orang tuanya.
2.7 Cara
Mengatasi Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Globasisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat mendunia, dimana batas wilayah bukan lagi hambatan yang berarti. Hubungan antar bangsa berlangsung lebih aktif. Setiap bangsa pun tidak menutup diri dari bangsa lain. Indonesia ssebagai bangsa yang terbuka harus siap menerima pengaruh tersebut. Negara yang berhasil mewujudkan globalisasi harus dapat memanfaatkan globalisasi dalam segi kehidupan tetapi juga harus mampu menyaringnya melalui ideologi bangsa yang kokoh, dengan begitu negara tersebut akan berkembang secara cepat. Sebaliknya, apabila ketahanan ideologi dan pandangan hidup suatu bangsa rapuh, globalisasi justruakan membuat jati diri bangsa tersebut memudar.
Dibawah
ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi dampak budaya
asing.
1) Menyeleksi
dan menyaring nilai-nilai budaya asing
Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan yang kita tinggalkan untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
c. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.
Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan yang kita tinggalkan untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
c. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.
2)
Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan makmur yang tetap berkepribadian indonesia, kita harus tetap beriman dn bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Dalam menjalani tuntutan era globalisasi, kita tetap mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi dan pandangan hidup nasional yang tangguh serta kebudayaan nasional yang yang luhur.
Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan makmur yang tetap berkepribadian indonesia, kita harus tetap beriman dn bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Dalam menjalani tuntutan era globalisasi, kita tetap mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi dan pandangan hidup nasional yang tangguh serta kebudayaan nasional yang yang luhur.
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan penjelasan di atas,
budaya asing semakin mudah masuk ke Indonesia tanpa adanya filterisasi. Budaya
asing mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Namun
sayangnya kebanyaka masyarakat Indonesia terpengaruh pada hal-hal negatif dari kebudayaan asing. Khususnya para remaja
yang masih sangat terbuka pada sesuatu yang baru. Sehingga saat ini terjadi
perubahan gaya hidup di kalangan remaja dan perubahan gaya hidup itu membawa
para remaja melakukan penyimpangan-penyimpangan bukan malah membawa remaja
Indonesia ke arah yang lebih baik. Untuk itu sebaiknya sebagai generasi muda
penerus bangsa harus lebih selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan
nilai agama yang diyakini dan adat kebiasaan di negerinya. Serta menanamkan
nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya dan
jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai
produk dalam negeri.
No comments:
Post a Comment